Kamis, 07 April 2016

Pejuang Nonton Mandiri v. Jomblo?

Selamat siang-pagi-sore-malam saat anda membaca ini. Bagaimana kabar anda? semoga kita semua diberi kekuatan dalam menjalani hidup ini.
Pertama-tama, jika (ada) yang bertanya mengapa membuat postingan blog ini? Saya termotivasi untuk menulisnya karena tadi sore, ketika saya bilang ke teman-teman saya bahwa saya ingin menonton 10 Cloverfield Lane, reaksi mereka hampir sama: "Kamu nonton sendiri???!!!". Saya sebenarnya cukup heran mengapa mereka (selalu) bertanya seperti itu. 

Saya sudah menjalani rutinitas tersebut (yang sekarang sudah tidak rutin) selama bertahun-tahun, sejak saya duduk di bangku SMA. Waktu itu lah di saat saya mulai mencintai film dan ingin mengapresiasinya sebaik mungkin. Salah satu bentuknya adalah dengan cara menontonnya di bioskop. Karena saking selonya saya dulu waktu SMA dan lagi cinta-cintanya sama film, hampir setiap minggu saya menyematkan waktu saya untuk ke bioskop. Untuk anak SMA, ke bioskop sesering itu adalah pemborosan uang jajan yang luar biasa. Jadi, saya mulai minta ditemani teman saya dengan iming-iming tiket mereka saya yang bayar.

Suatu ketika, krisis itu datang menerpa. uang jajan saya mulai menipis dan waktu ujian segera tiba. Dasar saya anak terlalu selo, saya terus menonton hingga tidak ada yang mau mengorbankan waktu belajar akademiknya demi menonton film di bioskop. Saya lupa film apa yang saya tonton pertama kali di bioskop sendiri, tapi film itu saya anggap sangat urgent untuk ditonton. Jadi, saya melangkahkan kaki saya ke Ambarrukmo Plaza dan membeli tiket film Indonesia yang saya ingin tonton pada saat itu. Perasaan saya pada saat itu adalah "It was not that bad". Kenapa orang-orang jarang melakukan itu??

Jujur, tradisi nonton bersama memang seru. Akan tetapi, ada keuntungan-keuntungan tersendiri saat kamu nonton sendiri, 
1. Kamu bisa khusyuk menonton film: karena kamu sendiri, tidak ada orang yang dapat diajak bicara atau mengajak bicara kamu (kecuali kamu sksd atau kamu disksdin)
2. Mungkin kamu bertemu jodoh: ketika kamu beli tiket dan melihat kursi terisi sendirian, duduk lah di sebelahnya. Kalau sedang beruntung, kamu mungkin bertemu jodohmu. Kalau kamu sedang apes, mungkin kamu bertemu saya....
3. Kamu tidak akan di-php-in: jujur saja teman-teman, kegiatan yang dilaksanakan bersama-sama itu rawan sekali akan wacana. Begitu pula dengan menonton. Jadi, supaya kamu tidak di-php-in dan terus menunda-nunda, nonton sendiri adalah alternatif terbaik
4. Kamu akan dikira penikmat film sejati: pencitraan itu cukup penting, teman-teman.. anaknya presiden aja juga pernah ngomongin tentang pencitraan.. (maaf ga nyambung, maaf ya Kaesang)

Setiap hal pasti ada plus-minusnya. Selain keuntungan, ada kerugian juga, misalnya:
1. Kamu dikira jomblo: meskipun kamu jomblo atau tidak, pemikiran manusia-manusia sekarang adalah jika kamu pergi sendiri, makan sendiri atau nonton sendiri, kamu secara implisit mendeklarasikan diri sebagai jomblo
2. Kamu mendapat tatapan kosong dari mbak-mbak XXI: hal ini sering terjadi, terlebih lagi ketika saya sedang nonton marathon. Mbak-mbak XXI tersebut seolah sedang melihat kekosongan di diri saya
3. Kamu akan sering kali merasa canggung: hal ini terjadi pada saya ketika saya menonton A Copy of My Mind karya Joko Anwar. Film itu memang penuh dengan romansa. Dan saya tepat berada di tengah-tengah dua pasangan yang menikmati film tersebut. Saya merasa hina

Terlepas dari hal tersebut, saya tetap akan menjalankan ritual saya yaitu menonton sendiri karena saya merasa lebih nyaman dengan hal itu. Selain itu, saya pernah merasakan kerugian yang sangat mendalam akibat tidak menonton sendiri: melewatkan AZRAX. Seperti yang diketahui oleh dunia maya ini, AZRAX merupakan film yang sangat fenomenal dan awal kemunculan film cult Indonesia. Dengan budget 5M dan film dengan efek tulisan 3D yang sekontroversial itu, rasanya melewatkannya adalah penyesalan terbesar dalam hidup  saya. Tetapi, pilihan tergantung pada masing-masing individu. Mungkin saya hanya terlalu introvert untuk (sering) menonton bareng di bioskop.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar