Sabtu, 16 Januari 2016

Jurnal Fangirling: Fedi Nuril akhirnya menikah!

Awal 2016 ini, kehidupan fangirling saya sedang berduka akibat pernikahan 2 orang yang sangat berpengaruh pada kehidupan fangirling saya. Pertama, ia bukan seorang public figure sehingga keberadaannya mungkin tidak begitu signifikan di masyarakat pada umumnya, pun keberadaannya sangat signifikan di hati saya. Akan tetapi, saya tidak akan membahas orang tersebut. Yang akan saya bahas adalah Fedi Nuril. Yang tepat ketika saya menuliskan ini, yaitu 17 Januari 2016 menikah dengan wanita yang disebut-sebut berasal dari kota yang sama dengan saya, yaitu Yogyakarta. Terdapat kebanggaan tersendiri ketika saya menuliskan kalimat tadi, tapi ya sudahlah...

Saya hari ini sengaja tidak menyalakan TV agar tidak melihat berita infotainment. Niatnya sih supaya hati fangirling saya yang rapuh ini tidak menjadi semakin rapuh dengan berita mengejutkan tersebut. Nampaknya dewi fortuna juga sedang bersama dengan saya karena saat saya menuliskan ini saya sedang dalam perjalanan ke Semarang. Hal ini diharapkan dapat meminimalisir kegundahan hati fangirl saya.



Mengapa Fedi Nuril?

Jujur, kalau saja di malam yang sepi itu ia tidak berada di mimpi saya secara gerilya, mungkin keadaan hati saya menyikapi pernikahan hari ini akan baik-baik saja atau malah cenderung tidak peduli. Malam itu, saya berada di RS Premier Bintaro yaitu tempat dimana saya melakukan operasi demi kesehatan jasmani saya. Operasi tersebut memakan waktu 11 jam dan mengakibatkan 1 malam saya diinapkan di ruangan semacam ICU. 

Mungkin akibat lelah atau tertular sindrom ketemu artis yang ditularkan oleh suster ICU yang sangat excited melihat Once menjenguk seseorang (bukan saya tentunya) di ICU, malam setelah saya dipindahkan di kamar biasa, saya langsung mimpi mengenai artis. Dan somehow, itu Fedi Nuril. Sebelumnya, saya tidak memiliki ketertarikan khusus dengan salah satu pria ideal itu. Di saat teman-teman saya membicarakan tentangnya, saya sebagai anak (yang ingin dipanggil) hipster memilih pria yang lebih artsy untuk difangirl-in. Sebut saja Dougy Mandagi (The Temper Trap) ataupun Donny Alamsyah di video klip Andra and The Backbone yang hitamku dengan rambut gondrong basahnya. Akibat Fedi Nuril, saya menjadi fangirl untuk pria setipe dengannya seperti Marshall Sastra. Jadi, Fedi Nuril sebenarnya merupakan titik tolak selera atau bahkan kehidupan fangirling saya. 

Jangan bicarakan bagaimana mimpinya ya. Hingga sekarang, saya sangat malu untuk menceritakannya secara langsung. Meskipun begitu, mimpi tersebut sungguh sangat epik dan mengandung unsur horor serta memasukan salah satu teman saya dan motornya. Padahal sebelumnya saya belum pernah melihat motornya, tetapi ketika saya cerita mengenai mimpi saya ke teman saya yang lain, ciri-cirinya sama. Apakah ini salah satu pertanda bahwa saya memiliki indra keenam seperti yang dimiliki Joshua Suherman masa kecil di sinetronnya? Semoga saja tidak ya.

Surat (Agak) Terbuka Untuk Fedi Nuril

Kepada Fedi Nuril yang telah menikah seiring dengan dipublikasikannya tulisan ini,

Mungkin anda bertanya-tanya, ini manusia macam apa yang mau mempertaruhkan citranya dengan menulis surat yang sebenarnya tidak penting bagi nusa dan bangsa. Di saat teman mahasiswa saya berbondong-bondong menulis surat terbuka pada pejabat dengan mengutarakan kegelisahannya dan bahkan ada salah satu teman saya yang mengirimkan surat terbuka pada Ibunya untuk mengkritisi sistem keuangan perkuliahan, saya malah repot-repot mencemari hari paling bahagia anda dengan tulisan ini. Akan tetapi, itulah sebenarnya esensi fangirling. Kami tahu bahwa hal ini tidak penting untuk dilakukan dan tidak memiliki dampak langsung terhadap kehidupannya, but we'll do it anyway. 

Pertama-tama, saya ingin mengucapkan selamat atas pernikahannya. Gimana pernikahannya? Ramai lancar? Tidak ada tamu yang secara mengejutkan muncul padahal tidak diundang kan? Saya hanya khawatir saja mengingat undangan tersebut tersebar secara viral. Well, semoga pernikahannya sakinah mawadah warramah ya. 

Apa yang membuat saya tergerak untuk menuliskan (surat) ini untuk anda adalah karena saya cukup terkejut dengan pernikahan yang ada tanpa berdamai dengan hati fangirl saya dahulu. Akan tetapi, siapalah saya ini, hanya seonggok daging yang terpesona akan kharismamu di mimpi yang bahkan belum menonton salah satu film terlarismu yaitu Surga yang Tak Dirindukan (saya akan beli DVD originalnya secepatnya kok!). Maaf kalau misalnya tulisan ini sangat mencampuri kehidupan pribadi anda, hal ini sudah seperti naluri fangirl yang saya miliki. 

Tentu di dalam hati seorang fangirl seperti saya ada kekecewaan ketika berita pernikahan itu tersebar. Di lingkungan pertemanan perkuliahan saya saja banyak yang sanubarinya terguncang mendengar berita tersebut. Tetapi tenang saja, hal itu tidak hanya terjadi pada anda. Saya yakin, itu juga terjadi pada hampir seluruh pria Indonesia ketika mendengar Dian Sastro menikah beberapa tahun lalu. Mungkin untuk beberapa saat, kami akan sedikit terguncang. Tetapi saya sebenarnya juga cukup bahagia mendengar anda akhirnya menikah juga. Sebagai pria yang sudah cukup matang, memang jauh lebih baik untuk menikah sekarang sebelum negara api menyerang.

Terlepas dari berbagai hal tersebut, saya salut dengan kemahiran anda untuk menyembunyikan hubungan yang sakral ini. Yang saya dengar, anda telah menyembunyikan ini dari tahun 2013? Subhanallah, saya bahkan susah untuk tidak menceritakan hal yang tidak penting seperti mimpi saya sehari saja kepada teman saya. Sungguh, saya salut.

Saya hanya ingin mengatakan bahwa jangan merasa terbebani dan terganggu akan kehadiran fangirl anda di luar sana (termasuk saya). Sesungguhnya, kami diciptakan untuk menyajikan hiburan pada anda secara viral. Bisa dilihat melalui komentar-komentar lucu yang selalu dihadirkan oleh kami di Instagram yang dipenuhi foto-foto mempesona anda atau mungkin surat (agak) terbuka ini bisa jadi salah satu alternatif hiburan anda (semoga dibaca dan tidak menyinggung). 

Last but not least Fedi, kami sebagai fangirl anda akan selalu mengagumi anda tanpa melihat statusmu sebagai lajang, suami atau pun  ayah (seperti film mu yang baru) tanpa bermaksud merusak kehidupan pribadi anda. Dan jangan salah artikan afeksi kami terhadap anda (maupun keluarga anda). Semoga kehidupan anda bersama istri selalu diberkahi tanpa henti. 

Tertanda, Fangirl mu angkatan 2015 (bulan Agustus tepatnya) yang tidak terdaftar dalam fansclub

Surat kepada Sang Istri
Teruntuk istri seorang Fedi Nuril,

Hai, salam kenal. Saya takut salah memanggil nama anda karena saya belum tahu anda biasa dipanggil apa, tetapi saya dengar anda berasal dari Yogyakarta? Kalau begitu, kita berasal dari tempat yang sama. Pernikahan ini juga membuat saya merasa cukup bangga  dengan segenap semangat primordial, ada seorang Yogyakarta yang menikahi Fedi Nuril.

Saya sebagai fangirl Fedi Nuril ingin mengucapkan selamat menempuh hidup baru bagi anda dan Fedi. Saya tahu pasti akan berat bagi anda untuk mendengar berita atau pun kata-kata yang tidak menyenangkan dari fangirl yang masih terpukul dengan berita pernikahan ini. Tetapi dibalik itu semua, pasti ada fangirl yang senantiasa membantu anda dalam mengatasi hal tersebut. Tapi kalau tidak ada kata-kata negatif, ya alhamdulillah berarti hidup anda dan suami sangat diberkahi dan saya turut senang mendengarnya.

Anyway, semoga anda tidak menganggap surat ini sebagai sesuatu yang offensive dan menganggapnya sebagai hiburan. Saya tidak pernah bermaksud menyakiti hati anda. Dan saya sangat menghargai Fedi Nuril dan ada sebagai manusia yang memiliki ruang privasi. Saya hanya berusaha untuk mencurahkan keterkejutan saya dilihat dari perspektif seorang fangirl

Sekali lagi, semoga kehidupan berumah tangga anda dan Fedi selalu diberkahi dan tidak pernah henti-hentinya diberikan kemudahan. Terima kasih

Tertanda, seorang fangirl dari suami anda yang tak perlu anda khawatirkan keberadaannya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar